Friday, 5 December 2014

TUGAS ANALISIS BERITA


TUGAS
ANALISIS BERITA
GABUNGAN PENGUSAHA MAKANAN DAN MINUMAN INDONESIA (GAPPMI), MENGANCAM AKAN MENAIKAN HARGA PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN

“Diajukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Manajemen Dan Bisnis”
Dosen : Hadi Santoso, SE.MM.


 










Disusun Oleh :

E N D A R
Kelas : Pagi (Semester I)



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIK PURNAMA NIAGA INDRAMAYU
Jl. Ir. H. Djuanda No. 256 A Indramayu - Jawa Barat – Indonesia
2014
==================================================================


I.     Pembahasan Masalah
Pada analisis hari ini, saya mengambil berita dari lewat Browsing dari Internet dengan bersumber dari Republika.co.id melemah-pelaku-usaha-jika-harga-naik-salahkan-politisi-senayan dan beritanya sebagai berikut :
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), mengancam akan menaikan harga produk makanan dan minuman. Kenaikan ini, menyusul melemahnya nilai rupiah. Apalagi, saat ini rupiah berada di 12.200 per dolar AS.
Namun, pelaku usaha menggaris bawahi, rontoknya nilai tukar lebih karena tingkah polah politisi Senayan. "Kalau kami menaikan harga, jangan salahkan kami. Tapi, salahkan mereka para politisi senayan yang telah membuat kegaduhan politik sehingga rupiah kita melemah,"  tutur Komite Pembina Organisasi GAPMMI, Tri Wibowo Susilo, Kamis (9/10).
Ia mengatakan, usaha makanan dan minuman Indonesia sangat tergantung pada bahan impor. Bahkan, 70 persen bahan makanan dan minuman tersebut berasal dari impor. Seperti, susu, gula, dan terigu.
"Kalau rupiah kita lemah terus dolar semakin menguat, matilah usaha makanan minuman dalam negeri," ujarnya, Kamis (9/10).
Apalagi, di tengah-tengah kekacauan politik saat ini. Nilai tukar rupiah semakin terjun bebas. Akibatnya, ekonomi dalam negeri jadi semakin tak stabil.
Karena rupiah sudah melebihi 12 ribu per dolar AS, lanjutnya, mau tidak mau pengusaha makanan dan minuman akan menaikan harga produknya. Kenaikan tersebut, antara Rp 10-15 persen.
Sepertinya, kenaikan ini akan berlaku awal bulan depan. Kondisi ini, sebagai konsekuensi terhadap melemahnya nilai tukar rupiah dan suhu politik yang gonjang-ganjing.

 ================================================================


II.      Analisis Berita
Setelah saya baca dari Berita tersebut menganalisiskan sebagai berikut :
1)        Nilai Tukar Rupiah Yang Lemah Bisa Mendorong Inflasi Barang atau Produk inpor.  Ketika nilai tukar Rupiah lemah, harga-harga barang impor akan meningkat. Coba bayangkan, misalnya apel impor sebiji harganya 2 dollar. Dulu, dua dollar itu 20.000 rupiah, tapi karena Rupiah melemah jadi 10.000 per dollar, maka harga satu buah apel itu menjadi 22.000. Ini baru satu item barang. Padahal, Indonesia bukan cuma mengimpor makanan saja, sebagian besar impor Indonesia adalah impor bahan baku.
2)        Bahwa Nilai tukar Rupiah semakin melemah karena factor dari  tingginya  suku bunga di Bank Sentral AS, sehingga banyak orang yang mencari Dollar. di saat kebanyakan orang mencari Dollar maka otomatis mata uang Rupiah akan menurun. Alasan suku bunga Bank Sentral AS di naikan karena ekonomi di Negera Amerika mengalami melambatnya beberapa data ekonomi AS.
3)        Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia  (GAPPMI) akan menaikan harga di karenakan Nilai Rupiah melemah akibat tingkah polah politisi Senayan.

III.   Apa dampak melemahnya rupiah ?
Apa dampak pelemahan Rupiah ? ketika nilai tukar sebuah mata uang melemah, maka yang biasanya terkena dampaknya adalah harga komoditi impor, baik yang menjadi obyek konsumsi maupun alat produksi (bahan baku dan barang modal). Karena harga komoditi impor di patok dengan mata uang Negara asal, maka jika nilai mata uang Negara tujuan jatuh, harga komoditi impor akan naik. Misalnya, jika di Indonesia, nilai tukar Rupiah jatuh sebesar 10% dari 1 Dollar AS = 9.000 Rupiah menjadi 1 Dollar AS = 9.900 Rupiah, maka harga komoditi impor pun akan naik sebesar 10% komoditi yang harganya Rp. 1.5 Juta akan naik Rp. 150 Ribu menjadi Rp. 1.65 juta.

IV.   Penutup
a.      Kesimpulan
Nilai Tukar Rupiah Yang Lemah Bisa Mendorong Inflasi Barang atau Produk inpor.  Ketika nilai tukar Rupiah lemah, harga-harga barang impor akan meningkat.
Bank Sentral AS menaikan suku bunga sehingga mata uang di asia termasuk Indonesia nilai tukar mata uangnya melemah dari hari sebelumnya.


DOWNLOAD ANALISIS BERITA DI BAWAH INI

2 comments:

  1. hola, espero que estés bien. no pudo saber de ti otra vez? ¿Deberíamos cancelar la transacción del préstamo? gracias por su esfuerzo. Nota: después de 24 horas, cancelaremos la transacción del préstamo, gracias.

    ReplyDelete
  2. hola, espero que estés bien. no pudo saber de ti otra vez? ¿Deberíamos cancelar la transacción del préstamo? gracias por su esfuerzo. Nota: después de 24 horas, cancelaremos la transacción del préstamo, gracias.

    ReplyDelete